Lemak trans merupakan salah satu penyebab obesitas masa kini yang
juga memicu penyakit kronis seperti penyakit jantung. Tak heran jika
kini di negara maju sudah banyak restoran yang mengurangi penggunaan
lemak trans dalam proses pemasakannya.
Sebenarnya apa itu lemak
trans? Lemak trans terbentuk akibat proses hidrogenasi yakni
pencampuran hidrogen dalam minyak sayur. Dalam bahasa sederhana, itu
artinya mengubah minyak cair menjadi lemak padat. Proses ini memang
membuat makanan terasa lebih gurih.
Lemak trans sebaiknya
dihindari. Penelitian menunjukkan asupan lemak trans bukan hanya terkait
dengan penyakit jantung koroner, tapi juga merusak jaringan saraf pada
otak.
Otak sebagian besar terdiri dari lemak, termasuk lemak
yang Anda makan. Tingginya kadar lemak trans pada otak bisa membuat
kerja membran sel otak menjadi lebih kaku dan kurang mampu menjalankan
fungsinya dengan baik. Berikut ini adalah 2 (dua) cara kerja dari lemak
trans dalam merusak otak Anda:
Lemak trans mengganggu fungsi otak
Ketika lemak trans menjadi bagian dari sel-sel di otak dan selubung
saraf otak, lemak tersebut akan mengganti fungsi dari lemak penting
lain, seperti DHA dan asam lemak omega-3. Akibatnya komunikasi seluler
pada otak akan berantakan sehingga terjadi penurunan fungsi sel dan bisa
menimbulkan berbagai masalah, termasuk penurunan kerja mental,
gangguan mood, kehilangan memori, atau masalah kesehatan.
Lemak trans memperlambat sirkulasi pada otak
Lemak trans terkenal karena kontribusi mereka terhadap penyakit
kardiovaskular dengan penebalan darah, memperlambat sirkulasi, dan
penyumbatan arteri. Otak juga memiliki sistem vaskular yang berfungsi
mengirim nutrisi dan oksigen serta menghilangkan racun pada seluruh
bagian otak. Tersumbatnya sistem vaskular otak akibat lemak trans dapat
berdampak buruk untuk kesehatan dan fungsi otak.
Sumber : kompas